Senin, 03 Maret 2014

Mean Girls ....

 
Lindsay Lohan berperan sebagai anak baru di kota, Cady Heron, baru saja datang dari daratan Afrika di mana orang tuanya tengah mempelajari rimba belantara. Saat ibunya mendapat posisi di Northwestern, mereka kembali ke AS dimana ia harus masuk kelas seperti yang lainnya. Cemooh pada hari pertama sepertinya sudah biasa harus diterima siswa baru.
Semula pertamakali ia diasingkan Janis (Lizzy Caplan) dan Damian (Daniel Franzese) dan kemudian dengan gerombolan populer yang dipimpin oleh Regina Machiavellian (Rachel Mcadams), yang selalu dilihat dengan pesuruh seperti budak Gretchen (Lacey Chabert) dan Karen (Amanda Seyfried). Bersama-sama mereka membuat Jessica
Simpson kelihatan seperti Gertrude Stein.
Cady mulai sebagai berperan sebagai agen penjahat berteman dengan Regina yang sedang merencanakan melawannya dengan Janis dan Damian. Tetapi bersyukurlah dengan rintangan romantis dengan mantan pacar Regina, Aaron (Jonathan Bennett), dia menjadi lebih tergoda untuk mengalahkan puteri plastik dibanding para temannya yang pernah ada. Lalu mulai perubahan bentuk yang lambat Cady yang naif dengan mata besarnya menjadi wanita egois. Berpikirlah seperti Wall Street dengan nilai tukar sosial.
Sang penulis dan juga bintang pendukung Tina Fey (diadaptasi dari novel laris Rosalind Wiseman Queen Bees and Wannabes) membawa kita ke perjalanan yang sudah familiar dengan dialog remaja yang lebih tajam dari biasanya.
Pengalamannya sebagai asisten kepala penulis di Saturday Night Live membantunya menambah sentuhan satire menggigit ke formula. Film ini mentargetkan pada obsesi tubuh remaja, targets teen body-obsession, orang tua yang serba membolehkan, dan pendidikan seks yang ceroboh, tetapi sering memilih opsi sentuhan lebih lanjut yakni dengan humor agar ketajaman sindiran bisa sedikit disamarkan dan sesuai dengan cerita.
Meski demikian, film mengatur untuk membawa hidup ke beberapa konvensi gaya dengan dukungan kuat dari para bintangnta. Peserta alumni SNL Tim Meadows membuat kesan yang luar biasa sebagai kepala sekolah. Dukungan kuat lainnya berasal dari Daniel Franzese, yang bangkit dari isu bahwa ia gay dengan teman baiknya.Dan Rajiv Surendra hampir mencuri perhatian penonton sebagai " mathlete" dengan kartu bisnis yang berbunyi " Kevin Gnapoor: Math Enthusiast/Bad Ass MC."
Yang membuka rahasia , bagaimanapun, adalah Lohan, yang memenuhi janjinya tampil lebih baik dari penampilan nya di Freaky Friday tanpa bantuan dari bintang pendukung yang sudah mapan seperti Jamie Lee Curtis. Mungkin tidak menyakiti bahwa dia bekerja sama lagi dengan Sutradara Freaky .
Tidak usah dikatakan bahwa film ini sekuat dengan usaha sutradara sebelumnya. Kendati didalamnya penuh dengan pukulan sindiran satire. Film ini mempunyai nilai politisnya sendiri lebih dari sekali. Betapa para feminis girang melihat film ini mencela obsesi gadis-gadis remaja soal tubuhnya, bagaimana soal tubuh yang seksi itu. Dan juga sekitar separuh menyangkut lelucon bertema gay.
Tentunya, film ini merupakan pilihan cerdas yang memuat pesan kelebihan berat badan itu bukan dosa. Meski film ini bertutur soal remaja, tidak ada salahnya bila Anda juga menonton film ini yang mungkin bisa memberi bekal untuk menghadapi anak remaja Anda, atau sekedar bernostalgia tentang masa lalu.

 silahkan lihat cuplikannya .. :)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar